Senin, 19 Agustus 2013

baju senam

Buat senam dan berolahraga Anda tambah semangat, pesan baju di SLIM SPORT WEAR model-warna-ukuran bisa request sesuai permintaan... invite pin bb : 315D2449 / 24CB9729 / 297A8BDA atau wtsapp : +6288803506228 / +6283856621593

Minggu, 07 Oktober 2012

baju senam slim

Industri pakaian senam dan pakaian olahraga (bahan jala) menerima pesanan model-warna-ukuran sesuai permintaan dan pesanan tidak ada minimum order, bisa satu stel, atasan atau celana saja. dan kita juga memberikan kesempatan kerjasama utk instruktur, sanggar senam atau tempat fitness dll Add pin bb : 297A8BDA / 293A0F0B

Senin, 02 November 2009

Rutinitas olahraga yang itu-itu saja kerap menjenuhkan. Sehingga tak jarang membuat kita berhenti di tengah jalan. Tapi jangan menyerah, coba ganti dengan cara lain. Lakukan olahraga yang tak menjenuhkan dan penuh kreasi,
senam aerobik misalnya, Dengan iringan musik, olahraga ini tak hanya membuat tubuh sehat, tapi juga menjadi ˜terapi” melangsingkan tubuh dengan tepat.

Senam aerobik merupakan gabungan gerakan-gerakan yang energik dan selalu kreatif. Gerakannya selalu berubah-ubah tidak dominan hanya pada satu gerakan saja membuat orang yang melakoninya tidak jenuh. Apalagi sembari mendengarkan musik, senam pun jadi tambah semangat.

Latihan aerobik memberi banyak manfaat, antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot-otot tubuh, kelenturan, dan membakar kalori. Senam sembari mendengarkan musik memberi efek yang teramat positif selain memompa semangat juga memberi rasa rileks.

Jumat, 24 Juli 2009

PROFILE INSTRUKTUR SENAM AEROBIK

1. Pengertian Olahraga
Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sudah dikenal dan sering dilakukan manusia. Berbagai jenis kegiatan olahraga bisa dipilih dan dilakukan oleh manusia. Mulai dari jenis olahraga yang murah dan mudah melakukannya sampai olahraga yang memerlukan biaya yang besar.
Istilah olahraga jika ditinjau dari asal kata, terdiri dari dua kata yaitu kata ”Olah” dan kata “Raga” arti dari kedua kata tersebut diterangkan oleh Dirjen PLS dan Olahraga (1977:23) adalah sebagai berikut:

Olahraga terdiri dari dua kata yaitu kata olah dan raga, kata olah disini berarti mengolah, meramu, mengurus, memasak, atau mematangkan serta membina materi yaitu bahan atau potensi. Kata raga bukan berarti semata-mata berarti badan, tetapi terdiri dari raga badag dan raga halus. Antara raga badag dan raga halus atau lazimnya dikenal dengan jasmani dan rohani tidak dapat terpisahkan atau dibagi. Tiap individu itu harus berfikir dan bertindak secara keseluruhan.

Kata olahraga terwujud dari kata sport yang berasal dari bahasa Latin disportare. Dis sama dengan terpisah dan portare sama dengan membawa, jadi disportare mengandung pengertian membawa dirinya terpisah dari gangguan. Dalam bahasa Perancis kuno ditemukan istilah desport yang berarti bersenang-senang. Depdikbud (1984:7) memberikan pengertian olahraga dari beberapa sumber sebagai berikut:
1. Kamus Bahasa Indonesia: olahraga adalah gerak badan, olah berarti laku/perbuatan, sedangkan raga berarti badan.
2. Ensiklopedia Indonesia: olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
3. Kamus Pendidikan: olahraga adalah berbagai latihan berbentuk permainan, biasanya dilakukan diluar rumah atau dilapangan terbuka.
4. KEPRES 131 tahun 1962: olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan/usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada setiap manusia.
5. Musornas Olahraga I: olahraga adalah kegiatan manusia yang wajar yang diperlukan dalam kehidupannya dengan kodrat Illahi.
Ditinjau dari sudut Ilmu Faal, Giriwijoyo (1995:7) menjelaskan bahwa, “Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga agar menjadi sesuai dengan persyaratan atau tujuan tertentu yang dikehendakinya.”
Berbagai pengertian olahraga telah dikemukakan dari ahli, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara teratur dan terencana yang bertujuan untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan baik jasmani maupun rohani.

2. Karakteristik Olahraga
Olahraga sering diartikan sebagai rangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Lutan (1991:13) mengemukakan tentang ciri hakiki dalam olahraga sebagai berikut: “1) Olahraga merupakan sub bagian dari permainan, 2) Olahraga berorientasi pada kegiatan jasmani dalam wujud keterampilan motorik, daya tahan, kekuatan, dan kecepatan, 3) Olahraga sebagai sebuah realitas, 4) Prinsip prestasi dalam olahraga, dan 5) Aspek sosial dalam olahraga.”
Olahraga dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut pandang, salah satunya dari tujuan dalam melakukan olahraga itu sendiri. Mengenai tujuan olahraga dikemukakan oleh Giriwijoyo (1995:8) sebagai berikut:

Olahraga dibagi menjadi:
1. Olahraga profesi yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan mata pencaharian
2. Olahraga prestasi yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan pencapaian prestasi maximal dalam suatu cabang olahraga. Merupakan jenis-jenis olahraga pertandingan.
3. Olahraga rekreasi yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan kegembiraan dan menghilangkan ketegangan.
4. Olahraga kesehatan yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan pemeliharaan dan atau peningkatan derajat kesehatan.
5. Olahraga pendidikan yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan pendidikan.

Hakikat Olahraga Senam Aerobik
1. Pengertian Olahraga Aerobik
Aerobik dapat diartikan sebagai bekerja dengan oksigen. Lutan (2002:46) menjelaskan, “Istilah aerobik digunakan untuk menyatakan pengertian yang meliputi pemasukan, pengangkutan, dan pemanfaatan oksigen.”
Dalam melakukan suatu kegiatan olahraga/gerak/kerja, terdapat dua mekanisme penyediaan energi untuk mendukung hal tersebut, yaitu: a) Olahdaya anaerob yang langsung mewujudkan gerak dan merupakan kemampuan endogen Ergosistema I khususnya otot, dan b) Olahdaya aerob yang juga dilaksanakan oleh Ergosistema I (otot), namun bergantung pada kemampuan fungsional Ergosistema II khususnya kerja jantung dan paru-paru.
Maksudnya tanpa peran serta Ergosistema II, olah daya aerob tak mungkin terlaksana dan aktivitas gerak Ergosistema I akan segera terhenti. Jadi makin tinggi kemampuan fungsional Ergosistema II, makin tegar kelangsungan penampilan Ergosistema I.
Olahdaya anaerob adalah olahdaya yang tidak membutuhkan oksigen, sedangkan olahdaya aerob adalah olahdaya yang membutuhkan oksigen. Mengenai hal ini dijelaskan oleh Giriwijoyo (1991:62) sebagai berikut:

Olahdaya anaerob dan aerob harus selalu seimbang. Ketidakmampuan olahdaya aerob mengimbangi olahdaya anaerob akan menyebabkan “zat kelelahan” bertumpuk. Akibatnya, intensitas kerja akan berkurang. Dengan kata lain, jika kemampuan olahdaya aerob rendah maka kemampuan kerja rendah. Kemampuan olahdaya aerob terbesar yang dimiliki seseorang disebut kapasitas aerobik.
Oleh karena olahdaya anaerob dan aerob harus selalu seimbang baik dalam keadaan istirahat maupun kerja, maka tidak ada olahraga anaerob dan aerob yang murni. Yang ada adalah olahraga yang dominan faktor anaerob ataupun aerob. Berkenaan dengan olahraga anaerob dan aerob, Giriwijoyo (1991:63) menjelaskan:

Olahraga aerob, bila selama penampilannya minimal sekitar 2/3 atau 70% dari seluruh energi yang digunakan disediakan melalui olahdaya aerob.
Olahraga anaerob, bila selama penampilannya minimal sekitar 2/3 atau 70% dari seluruh energi yang digunakan disediakan melalui olahdaya anaerob.

Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olahraga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya, seperti bersepeda, berenang, jalan cepat dan lari lintas alam.


Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau suatu aktivitas dinyatakan sebagai aktivitas aerobik jika 70% penampilannya menggunakan olahdaya aerob dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas/penampilannya lebih dari 8 menit.
2. Pengertian Senam Aerobik
Olahraga senam aerobik merupakan salah satu jenis olahraga kebugaran yang sangat diminati oleh hampir sebagian besar masyarakat, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini dikarenakan olahraga senam aerobik merupakan olahraga yang dapat dilakukan secara massal, murah, meriah, menyenangkan dan memberikan manfaat yang langsung dan nyata.
Olahraga senam aerobik dapat digolongkan menjadi olahraga kesehatan, karena ciri-ciri umum dalam olahraga kesehatan terpenuhi oleh olahraga senam aerobik. Mengenai ciri umum olahraga kesehatan dijelaskan oleh Giriwijoyo (1995:5) sebagai berikut:

1. Massal: olahraga kesehatan dapat diikuti sejumlah besar orang secara serentak
2. Mudah: gerakan olahraga kesehatan mudah diikuti dan dapat dilakukan dengan baik oleh anak-anak, dewasa maupun manula
3. Murah: tidak memerlukan peralatan maupun ruangan khusus untuk pelaksanaannya
4. Meriah: membangkitkan suasana santai dan gembira, bebas stress dan memungkinkan silaturahmi yang lebih baik
5. Manfaat dan aman: manfaatnya dapat dirasakan baik lahir maupun batin serta kecil kemungkinan terjadinya cedera

Olahraga senam aerobik itu sendiri sering diartikan sebagai olahraga yang gerakannya dipilih dan dilakukan sesuai dengan keinginan pelakunya dan menggunakan iringan musik. Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu.”
Pada umumnya senam aerobik ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, khususnya kerja jantung dan paru-paru. Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh. Gerakan-gerakan yang dipilih tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan tersebut.”
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa senam aerobik merupakan jenis olahraga kesehatan. Namun dalam perkembangannya, senam aerobik juga dilombakan untuk tujuan prestasi. senam aerobik ditujukan untuk tujuan meningkatkan kerja jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh.

3. Karakteristik Olahraga Senam Aerobik
Setiap olahraga mempunyai ciri khas dan aturan tertentu dalam pelaksanaannya, sehingga hal tersebut dijadikan sebagai daya beda dari olahraga lainnya. Karakteristik olahraga senam aerobik diantaranya adalah mempunyai tujuan untuk meningkatkan kerja jantung dan paru-paru, pembentukan tubuh, dan menggunakan irama musik. Berkaitan dengan hal ini, Tangkudung (2004:5) menjelaskan sebagai berikut:

1. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat sedemikian rupa ke target latihan atau zona latihan
2. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan dan ketentuan anatomis tertentu
3. Irama musik mempunyai 2 sisi yang sama penting. Di satu sisi musik bertindak sebagai patokan kecepatan, di sisi lain musik bertindak sebagai panjaga motivasi serta semangat dari para pelakunya agar tetap on

Seperti halnya olahraga pada umumnya, dalam senam aerobik pun mengikuti ketentuan yang sudah diterima secara umum, yaitu sistematika latihan yang meliputi latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendinginan. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai sistematika latihan senam aerobik yang dijelaskan oleh Tangkudung (2004:7) sebagai berikut:

1. Pemanasan (Warm-up)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang pelaksanaannya mengandung unsure sebagai berikut:
a. Peningkatan suhu tubuh dan secara bertahap meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti mengayunkan kepala ke samping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana
b. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan-lahan dan tidak terlampau memaksakan.
c. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental ke aktivitas yang dilaksanakan
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti biasanya merupakan gerakan yang sudah lebih aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih bagian tubuh tertentu dengan pengulangan yang cukup. Kegiatan ini hendaknya mengikuti alur tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih dinilai dari bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu, lengan, pinggang ke gerakan gabungan. Biasanya pelaksanaan dari bagian inti ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap gerakan tunggal bagian tubuh hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan
3. Pendinginan (Cooling-down)
Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari aam laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan senam aerobik yaitu intensitas latihan, frekuensi latihan, dan lamanya latihan.

Instruktur senam aerobik merupakan salah satu bagian penting dari keseluruhan manajemen organisasi usaha sanggar senam atau pusat kebugaran, karena seorang instruktur selalu berhadapan langsung dengan konsumen, sehingga kualitas manajemen sanggar senam atau pusat kebugaran sering dilihat dengan berdasar pada kualitas instrukturnya.
Domain afektif sebagai bagian dari indikator perilaku dapat dijadikan acuan dalam menggambarkan kompetensi seorang instruktur aerobik. Aspek-aspek afektif yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui kompetensi instruktur senam aerobik adalah sebagai berikut:
a. Aspek Menerima (Receiving)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus dapat menerima berbagai tuntutan pekerjaan seperti instruksi manajer, tugas dan wewenang, jadwal melatih, ekspektasi para member. Juga harus memiliki kesadaran bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi di lapangan merupakan tantangan pekerjaan.

b. Aspek Tanggapan (Responding)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus dapat memberikan tanggapan yang bersifat positif dari berbagai informasi dan kritikan yang ditujukan kepadanya. Juga harus dapat berpartisipasi aktif terhadap berbagai kegiatan yang ada dengan memberikan informasi dan tanggapan yang proporsional sesuai tugas dan wewenangnya.

c. Aspek Menilai (Evaluating)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus memberikan informasi dan penilaian yang objektif bagi manajemen dan member mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan lingkup tugas dan wewenangnya. Selain itu harus dapat melakukan perbaikan terhadap berbagai hal yang dianggap masih kurang maksimal, terutama berkaitan dengan performanya di lapangan.

d. Organisasi (Organization)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus dapat mengorganisasi kebutuhan, baik kebutuhan pribadi maupun manajemen. Hal ini berarti seorang instruktur senam aerobik harus dapat menetapkan skala prioritas dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

e. Karakterisasi (Characterization)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus dapat bersikap secara konsisten dengan nilai-nilai yang diterimanya, sehingga sikapnya merupakan cerminan atau ciri khasnya. Hal ini berarti seorang instruktur senam aerobik harus mempunyai kejujuran, keyakinan yang kuat, dan motivasi yang baik.

2. Profil Kompetensi Instruktur Senam Aerobik Berdasarkan Aspek Kognitif

Domain kognitif sebagai bagian dari indikator perilaku dapat dijadikan acuan dalam menggambarkan kompetensi seorang instruktur aerobik. Aspek-aspek kognitif yang dapat dijadikan indicator untuk mengetahui kompetensi instruktur senam aerobik adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan (Knowledge)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang senam aerobik dan berbagai hal yang berkaitan dengan kebugaran jasmani dan kesehatan. Hal utama yang harus dimiliki pada level ini diantaranya adalah mampu menyebutkan, menggambarkan dan mengurutkan susunan latihan senam aerobik untuk berbagai tujuan.

b. Pemahaman (Comprehension)
Dalam hal ini seorang instruktur senam aerobik harus menjelaskan pengetahuan dan informasi yang diperolehnya dengan kata-kata sendiri. Hal ini berarti instruktur senam aerobik harus dapat diantaranya menjelaskan tentang senam aerobik, kebugaran jasmani dan kesehatan. Selain itu harus dapat mengkaji ulang akibat dari kesalahan latihan.

c. Penerapan (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)

SEGERA BERGABUNG BERSAMA SANGGAR SENAM SLIM
Jl. Raya Pandugo II no. 16A (alfamart pandugo 3) Lt.2 SURABAYA

MAU LANGSING.....???

Mau Langsing ? Motivasi Harus Kuat PrintE-mailBy Kompas Cyber Media

Menjadi langsing, sehat dan cantik..siapa yang nggak mau? Tapi, proses menjadi langsing itulah yang begitu banyak godaannya.

Dr Samuel Oetoro, M.S., Sp.GK, ahli gizi dari klinik Nutrifit Jakarta menjelaskan, untuk memerangi kegemukan, haruslah dengan motivasi yang kuat. Kalau tidak, kecil kemungkinan akan berhasil.

"Yang kita inginkan adalah berat badan turun tapi tetap sehat. Sebenarnya, penyebab kegemukan yang paling utama adalah energi yang masuk jauh lebih banyak daripada energi yang keluar," ujar Dr. Samuel ketika berbicara dalam sebuah diskusi "XENICAL Reach Out Program". Program ini merupakan bagian dari kampanye "Lose Weight Gain Life" yang dilakukan PT. Roche Indonesia.

Sebab itu, lanjut Dr. Samuel, untuk menurunkan berat badan, yang paling menentukan adalah motivasi. Setelah itu, baru kita melihat bagaimana pengendalian nafsu makan dan metabolisme tubuhnya. "Supaya langsing tapi tetap sehat, kita disarankan olahraga teratur. Penting juga untuk menjaga pola makan dan selalu berpikir positif," kata Dr. Samuel.

Mengenai pengaturan pola makan, Dr. Samuel menyarankan sebaiknya kita yang sedang diet melakukan pengaturan makan rendah kalori. Asupan kalori yang baik adalah sekitar 500 sampai 1000 kalori setiap hari.

"Utamakan juga makanan tinggi serat minimal 20 gram setiap hari, misalnya sayur dan buah. Vitamin dan mineral juga penting. Supaya diet tidak bosan, coba variasikan dengan ikan. Yang penting, hindari konsumsi daging," kata Dr. Samuel.

Dalam proses penurunan berat badan, menurut Dr, Samuel, banyak orang menganggap penting juga menyertakan penunjang misalnya dengan obat, suplemen, jamu-jamuan herbal, akupuntur dan lainnya.

Defisit kalori juga akan semakin cepat terjadi kalau kita secara teraur melakukan kegiatan olahraga yang bersifat aerobik seperti renang, bersepeda, renang dan senam aerobik. Kegiatan olahraga itu sebaiknya dilakukan dengan intensitas rendah sampai sedang dan dilakukan terus menerus selama 30 menit. Frekuensi olahraga yang ideal adalah 3 sampai 5 kali seminggu.

Program Penurunan Berat Badan PT. Roche Indonesia

Sejak tahun 2002, PT. Roche Indonesia secara intensif melakukan kampanye kesehatan "Lose Weight Gain Life" ditujukan bagi masyarakat luas untuk menyadari bahaya kegemukan. Program ini dibuat dengan unik dan disesuaikan untuk tiap individu untuk dapat menurunkan berat badannya.

XENICAL yang merupakan produk PT. Roche Indonesia untuk penurunan berat badan, telah diuji secara klinis dan terbukti mampu menurunkan berat badan secara sehat. Di dalam XENICAL terdapat Orlistat, unsur yang sangat efektif tidak hanya untuk menurunkan berat badan, tapi juga mempertahankan berat badan yang sudah dicapai.

Tidak seperti obat penekan nafsu makan yang lain yang bekerja di susunan syaraf pusat, orlistat sangat baik ditoleransi oleh tubuh dan sudah tercatat sebagai obat anti obesitas di lebih dari 140 negara di seluruh dunia. Selain itu, unsur ini juga terbukti nyata mengurangi resiko terjadinya diabetes tipe 2, sehingga Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS telah menyetujui Orlistat bahkan menjadi resep untuk mengatasi kegemukan pada anak usia 12 sampia 16 tahun.

Anda yang ingin mengkonsultasikan masalah kegemukan, bisa menghubungi nomor bebas pulsa 0800-1-111-999 atau mengunjungi website : www.obesitas.web.id. (Lily Bertha Kartika)

JANTUNG SEHAT

Tips Senam Jantung Sehat
1. Memeriksa tekanan darah dan konsultasi dokter apakah ada gangguan, terutama bagi para lansia.
2. Biasakan untuk memeriksa denyut nadi sebelum senam, atau disebut dengan denyut nadi istirahat. Beberapa saat setelah olahraga coba rasakan kembali denyut nadi, kalau sudah terlalu kencang olahraga jangan diteruskan. Bagi orang biasa ada 12 denyut nadi dalam 10 detik senyut nadi istirahat dan 20 denyut dalam 10 detik setelah senam. Ukuran denyut ini untuk orang dewasa, bagi yang belum terbiasa olahraga atau lansia, sebaiknya berhenti atau melakukan pendinginan setelah mempunyai denyut lebih dari 20 per 10 detik.
3. Senam selalu diikuti dengan pemanasan, kemudian inti dan pendinginan.
4. Senam untuk orang yang jarang melakukan senam, antara 30 menit sampai 1 jam. Pemanasan sekitar 10 sampai 15 menit, dilanjutkan gerakan inti. Bila dirasa sudah cukup banyak mengeluarkan keringat, atau denyut nadi sudah cukup kencang, segera melakukan gerakan pendinginan. Gerakan senam pelan disertai tarikan nafas yang panjang.
5. Sebaiknya mengundang instruktur atau pelatih karena senam jantung sehat ada beberapa versi. Tiap versi disesuaikan dengan usia

“ Senam jantung sehat ini sebagai perkenalan dan pentingnya untuk perawatan organ tubuh utamanya pada jantung sehingga dengan senam ini akan bias merawat dan menjaganya denyut jantung kita dan tidan hanya senam saja perang kader remaja sehat ini juga memeranggi narkoba dan Hiv Aids.”